Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2021

Menkeu: Penerimaan Pajak Hingga Rp 1.082,6 Trilliun Pada November 2021, Tumbuh 17 % Atau 88% Dari Target APBN

Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, penerimaan pajak hingga November 2021 mencapai Rp 1082,6 triliun, tumbuh 17 persen atau 88 persen dari target APBN. "Penerimaan pajak sampai dengan November cukup kuat kalau kita sekarang masuk dari sisi penerimaan negara. Saat ini kita sudah mendapatkan Rp 1082,6 triliun, 88 persen dari target APBN atau dalam hal ini penerimaan pajak tumbuh 17 persen,"kata Menkeu Sri dalam konferensi Pers APBN Kita, Selasa (21/12/2021). Kenaikan tertinggi ada pada PPh migas dengan 57,7 persen, karena didorong oleh kenaikan harga komoditas minyak bumi dan gas bumi. Kemudian PPh non migas tumbuh 12,6 persen, pajak-pajak yang menunjukkan efektivitas ekonomi yang tumbuh positif. PPN tumbuh 19,8 persen didorong PPN dalam negeri, lantaran aktivitas ekonomi yang kembali normal dan PPN impor yang didukung kegiatan impor meningkat signifikan. Lalu, PBB tumbuh minus 6,2 persen disebabkan masih ditopang pendapatan PBB migas

Menkeu: Carzy Rich Akan Dikenakan Tarif PPH OP Bagi Penghasilan di Atas Rp 5 milliar Setahun

Jakarta - Menteri Keuangan ( Menkeu ), Sri Mulyani, mengatakan banyak orang ekstrem kaya atau memiliki pendapatan yang sangat tinggi di Indonesia. Untuk itu, mantan anggota Bank Dunia ini menambah lapisan (bracket) Pajak Penghasilan Orang Pribadi (PPh OP) bagi masyarakat dengan penghasilan di atas Rp5 miliar per tahun. Orang ekstrem kaya atau biasa disebut insane abundant ini, akan dikenakan tarif PPh sebesar 35 persen. Adapun, penambahan tarif untuk PPh OP untuk menciptakan azas keadilan untuk para wajib pajak. "Untuk PPh OP dalam hal ini kita naikkan karena banyak orang di Indonesia yang menjadi relatif sangat ekstrem kaya, pendapatannya sangat tinggi. Maka kita tambahkan bracket yang paling atas,"kata Sri Mulyani, dalam video virtual, Selasa (14/12/2021). Menkeu menjelaskan, penerimaan pajak bisa membantu APBN untuk mendukung pemulihan ekonomi, terutama sektor usaha yang terpuruk akibat dampak pandemi Covid-19. Secara bersamaan, pemerintah juga terus melakukan

Survei Konsumen Oleh BI Jika Kondisi Ekonomi Makin Membaik

Jakarta - Survei Konsumen oleh Bank Indonesia (BI) pada November 2021 mengindikasikan optimisme konsumen terhadap kondisi ekonomi terus menguat. Hal tersebut tercermin dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) pada November 2021 sebesar 118,5, lebih tinggi dari 113,4 pada Oktober 2021, ungkap BI. Dikutip dari laman bi.go.id, Rabu (8/12/2021) IKK meningkat pada seluruh kategori pengeluaran dan kelompok usia responden. Secara spasial, IKK meningkat di sebagian besar kota yang disurvei, tertinggi di Pontianak, diikuti oleh Palembang dan Mataram. Pada November 2021, penguatan keyakinan konsumen didorong oleh perbaikan persepsi konsumen terhadap kondisi ekonomi saat ini, ungkap BI, terutama persepsi terhadap ketersediaan lapangan kerja dan penghasilan saat ini. Financial institution Indonesia juga mengungkapkan Indeks Ekonomi Saat Ini (IKE) pada November 2021 yang meningkat 99,2 dari 91,8 pada bulan sebelumnya. Peningkatan tersebut sejalan dengan terus membaiknya aktivitas ekon

Tngkatkan Ekspor Indonesia, Salah 1 Produsen Indonesia Ekspor Hand Sprayer ke Fillipina Sebanyak 4 Kontainer

Jakarta - Sebagai upaya untuk mendorong kinerja ekspor Indonesia, salah satu produsen alat dan mesin pertanian (Alsintan) dalam negeri, PT Golden Agin Nusa mengekspor produk hand sprayer ke Filipina. Anggota dari Asosiasi Perusahaan Alat dan Mesin Pertanian Indonesia (Alsintani) tersebut melepas ekspor hand sprayer ke Filipina sebanyak 4 kontainer (40 feet). Melihat langkah ini, Ketua Alsintani Mindo Sianipar mengapresiasi apa yang dilakukan oleh PT Golden Agin Nusa. Mindo menilai ini sebagai upaya bagus dari perusahaan dalam negeri untuk menambah angka ekspor. "Bangga PT Golden Agin Nusa telah berhasil melakukan ekspor hand sprayer ke negara Filipina, artinya PT Golden Agin Nusa tidak hanya eksis di dalam negeri, bahkan eksis sampai ke luar negeri,"ucap Mindo, dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis (2/12/2021). Apa yang disampaikan oleh Mindo juga diamini oleh Kepala P2S Perindustrian dan Kasubdit Industri Mesin Perkakas dan Alat Mesin Pertanian (Kem