Karena Darurat Vaksin, Pemerintah China Memberikan Izin Penggunaan Vaksin Sinovac Untuk Anak Remaja

Jakarta - Dalam upaya menjangkau lebih banyak warga yang divaksinasi, China akhirnya memberikan izin darurat penggunaan vaksin Sinovac untuk anak-anak dan remaja.

Chief Executive Officer Sinovac Biotech, Yin Weidong, pada Jumat (4/6) mengumumkan bahwa vaksin Sinovac sudah diizinkan untuk diberikan kepada mereka yang berusia 3-17 tahun.

Hasil awal dari uji klinis Fase I dan II ini menunjukkan vaksin Sinovac mampu memicu respons imun di kelompok usia tersebut. Selain itu, efek samping yang ditimbulkannya ringan.

"Kapan vaksin Sinovac dapat diberikan kepada kelompok muda tersebut, itu tergantung pada badan kesehatan yang berwenang dalam merumuskan strategi inokulasi China," kata Ying dalam sebuah wawancara yang disiarkan di stasiun televisi lokal, dikutip dari Reuters.

Yin mengatakan, anak muda bukanlah prioritas utama pemberian vaksin COVID-19 di China. Sebab risiko yang ditimbulkan oleh virus corona itu tak seburuk risiko pada orang-orang lanjut usia.

Selain Sinovac, perusahaan farmasi Sinopharm juga tengah mengajukan data-data ke badan kesehatan China untuk mendapatkan izin darurat yang serupa.

Vaksin COVID-19 produksi China lainnya, yaitu Vaksin CanSino dosis tunggal, mulai memasuki uji klinis Fase II dengan melibatkan partisipan dari kelompok usia 3-17 tahun.

Sinovac juga sudah menyelesaikan uji klinis tahap II di mana partisipan disuntikkan vaksin dosis ketiga atau suntikan booster.

Berdasarkan uji klinis, hasilnya adalah terdapat peningkatan degree antibodi hingga 10 kali lipat dalam satu pekan jika dibandingkan dengan level sebelumnya, dan hingga 20 kali lipat dalam waktu sebulan.

Tetapi, Yin mengingatkan, Sinovac masih harus melakukan penelitian jangka panjang terkait durasi antibodi yang dihasilkan sebelum nantinya Sinovac bisa memberikan rekomendasi ke pemerintah China soal kapan dosis ketiga harus diberikan.

Hingga 3 Juni, sudah 723,5 juta dosis vaksin yang disuntikkan kepada orang dewasa China berusia di atas 18 tahun.

Beberapa negara di dunia sudah memulai vaksinasi COVID-19 untuk remaja, seperti Amerika Serikat, Singapura, Jepang, Uni Emirat Arab, dan Hong Kong. Vaksin yang digunakan adalah vaksin Pfizer.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

GIMNI Dukung Kebijakan Pemerintah Berlakukan Minyak Goreng Satu Harga

Survei Konsumen Oleh BI Jika Kondisi Ekonomi Makin Membaik

Menkeu: Carzy Rich Akan Dikenakan Tarif PPH OP Bagi Penghasilan di Atas Rp 5 milliar Setahun